Rabu 12 Nov 2014 19:59 WIB

Banyak Dikeluhkan, Anies Akan Evaluasi Kurikulum 2013

Rep: c85/ Red: Esthi Maharani
 Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh menyambut Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (27/10).(Republika/Agung Supriyanto)
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh menyambut Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (27/10).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menyebarnya nomor kontak menteri beberapa waktu lalu, diakui Anies Baswedan ada hikmahnya. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah ini merasa justru mendapat banyak masukan dari masyarakat secara langsung tentang pendidikan Indonesia.

"Saya terima ribuan sms salah satu yang terbanyak adalah kurikulum. Bebannya terlalu besar. Jumlah mata pelajaran terlalu banyak. Kan kita ingin anak kita berkembang," jelas Anies kepada Republika, Rabu (12/11).

Untuk itu, Anies berencana akan mengevaluasi ulang kurikulum 2013 yang selama ini digunakan. Menurut Anies, tidak hanya implementasi kurikulumnya saja yang dievaluasi, namun juga konsep dari kurikulum pendidikan nasional.

"Anak anak itu potensi tumbuh bukan sekedar bisa jawab soal ujian," lanjut Anies.

Anies hadir dalam acara "US- Indonesia Investment Summit" yang dihadiri para investor asing dari AS. Turut hadir pula beberapa menteri seperti Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Muhammad Fachir, dan juga Walikota Surabaya Tri Rismaharini  serta Walikota Bandung Ridwan Kamil. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement