Ahad 16 Nov 2014 10:50 WIB

IAIN Walisongo Matangkan Konsep Kurikulum Menuju Status UIN

IAIN Walisongo
IAIN Walisongo

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Kurikulum menjadi problem penting yang harus dimatangkan dalam menghadapi alih status IAIN Walisongo menuju Universitas Islam Negeri (UIN).

“Review kurikulum ini menjadi cukup penting dengan menghadirkan para guru besar dan Ketua Program Studi,” ujar disampaikan Rektor IAIN Walisongo Prof Dr  Muhubbin MAg, Ahad (16/11).

Terobosan yang dilakukan adalah dengan mereview isi kurikulum yang diselaraskan dengan visi misi lembaga. Kurikulum juga didesain sesuai standar nasional pendidikan (SNP) dan kerangka kualifikasi nasional indonesia (KKNI).  

Kurikulum, menurutnya, sangat perlu direkonstruksi ulang. Lantaran sampai tahun 2038, visi dan misi UIN tidak boleh diubah. “Kita jadikan IAIN ini sebagai perguruan tinggi berbasis riset,” tegas Muhubbin. 

Wakil Rektor Bidang Akademik Dr Musahadi, MAg juga menegaskan perlunya kurikulum UIN diarahkan untuk menjiwai tuntutan pasar.

“Tanggung jawab kampus kepada para alumni sangat tinggi sekali, sehingga dalam menyusun kurikulum harus benar-benar diarahkan pada kebutuhan pasar,” ungkap Musahadi. Jika ini dilakukan, lanjutnya, para alumni akan merasakan intisari ilmu yang diajarkan selama kuliah. 

Direktur Pascasarjana Prof Dr Ibnu Hadjar MEd. ikut menekankan perlunya kurikulum perguruan tinggi yang dirancang berbasis esensialis. Artinya, kurikulum yang dikonsep di masing-masing program studi hanya fokus pada bidang ilmu. 

“Selama ini kurikulum kita masih ensiklopedis, isinya banyak tapi belum fokus dan hanya berisi mata kuliah pengantar,” imbuh mantan Dekan Fakultas Tarbiyah ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement