Selasa 18 Nov 2014 13:59 WIB

Kemdikdasmen Selaraskan Pendidikan dan Dunia Kerja

Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Ambon saat mengikuti ujian praktek nasional kompetensi kejuruan di Ambon
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Ambon saat mengikuti ujian praktek nasional kompetensi kejuruan di Ambon

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUDNI) menyelenggarakan seminar internasional  penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja.

Kesenjangan antara pendidikan dan dunia kerja terindikasi pada empat dimensi, yaitu kualitas, kuantitas, lokasi dan waktu.

Dari indikasi tersebut perlu upaya perbaikan di dua sisi baik pasokan (pendidikan) maupun permintaan (dunia kerja).

 

Seminar yang  mengundang perwakilan dari seluruh kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, dan lembaga-lembaga internasional ini diselenggarakan Selasa (18/11), di Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat.

 

Selain dihadiri oleh peserta dari 76 institusi, seminar ini juga menghadirkan narasumber dari dalam dan luar negeri.

Sejak dicanangkan pada 2009, hingga saat ini banyak kajian, temuan, dan capaian nyata yang dihasilkan dari program tersebut.

 

Dari pengantar seminar yang diterima kemdikbud.go.id disebutkan persentase pengangguran di Indonesia dari tahun 2008 hingga tahun 2012 menunjukkan tren yang cenderung menurun.

Tahun 2013, tren tersebut kembali naik dan turun kembali di Februari 2014.

 

Beberapa tahapan kegiatan penyelarasan telah dilakukan, antara lain pelaksanaan pilot project, penyelarasan terminologi dan level melalui sosialisasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan penyiapan implementasinya.

Selain itu, identifikasi program penyelarasan di lintas kementerian juga dilakukan untuk sinkronisasi program, pemetaan sisi pasokan dan permintaan, perancangan model dan pengukuran keselaraasan pendidikan dengan dunia kerja.

 

Untuk mengukur tingkat keselarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja diperlukan suatu ukuran kuantitatif yang robust dan mampu dijadikan tolok ukur kinerna keselarasan di tiap sektor.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement