Rabu 19 Nov 2014 03:45 WIB

Sumatra Selatan Sudah Kelebihan Guru

Rep: Maspril Aries/ Red: Joko Sadewo
Guru di daerah terpencil. (ilustrasi)
Foto: www.komhukum.com
Guru di daerah terpencil. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Jumlah guru di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk seluruh jenjang pendidikan, dari SD, SMP, SMA dan SMK saat ini surplus. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, sampai 2013 di daerah ini jumlah guru sebanyak 97.749 orang dan jumlah siswa atau murid sebanyak 1.697.876 orang.

“Dengan jumlah tersebut maka perbandingan rasio antara guru dan siswa di Sumatera Selatan sekarang ini 1 guru berbanding 17 siswa. Rasio tersebut sudah di atas rasio nasional. Perbandingan rasio guru nasional adalah 1 guru berbanding 32 siswa,” kata Widodo Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Selasa (18/11).

Bahkan dibanding negara maju rasio guru di Sumsel tersebut sudah melebihi. Menurut Widodo di negara maju rasio guru yang mengajar adalah 1 guru berbanding 24 siswa. “Dengan rasio 1:17 maka guru di Sumsel dapat dikatakan sudah surplus. Jumlah 97.749 orang guru tersebut mencakup guru yang sudah menjadi PNS dan guru honor,” ujarnya.

Di Sumsel saat ini berdasarkan data Dinas Pendidikan Sumsel guru tersebut dikelompokan dalam guru PNS (pegawai negeri sipil), guru PNS Depag, guru PNS PDK, guru bantu, guru honor daerah, guru tetap yayasan dan guru tidak tetap. Widodo mengakui jika ia sampaikan data bahwa guru di Sumsel surplus maka akan mendapat protes dari  stakeholder terkait.

Menurutnya, guru di Sumsel jika dilihat dari rasio ideal sudah surplus, namun permasalahannya adalah distribusi atau sebaran guru di daerah dan peningkatan mutu guru. Ada kesenjangan dalam distribusi guru di daerah kabupaten dan kota di Sumsel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement