REPUBLIKA.CO.ID,TRENGGALEK--Ratusan guru agama se-Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menggelar unjuk rasa di perwakilan Kantor Kementerian Agama setempat guna menuntut hak renumerasi Tunjangan Profesi Pendidik (TPP) selama kurun 2013 yang tak kunjung cair.
Aksi guru yang tergabung dalam Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (AGPAI) tersebut berlangsung damai, mulai pukul 09.00 WIB hingga 10.30 WIB. Para guru yang berjumlah lebih dari 400 orang itu datang hampir bersamaan di halaman kantor Kemenag Trenggalek yang berlokasi di Kelurahan Kelutan, Kecamatan Trenggalek, dengan berseragam dinas lengkap.
Mereka kemudian berkumpul di halaman kantor Kemenag sembari membentangkan spanduk dan aneka poster berisi protes atas nasib hak TPP 457 guru agama setempat yang tak kunjung cair, sejak 2013.
"Kami ke sini untuk mempertanyakan alasan macetnya pencairan tunjangan profesi pendidi atau sertifikasi guru selama 2013. Kami kecewa karena selama ini tidak pernah ada penjelasan yang transparan," seru Amaludin Kamil, juru bicara sekaligus koordinator AGPAI Trenggalek di sela-sela aksi mereka.
Pernyataan Amaludin Kamil diamini sejumlah guru agama lain yang terlibat unjuk rasa. Mereka mengaku telah melengkapi seluruh pemberkasan sertifikasi dan telah dinyatakan lolos oleh pejabat terkait, namun tunjangan sertifikasi guru tidak kunjung cair.
"Padahal per tahun seorang guru agama rata-rata berhak menerima rapelan TPP sekitar Rp 40 juta atau bahkan lebih. Artinya ada Rp 160-an miliar lebih dana TPP yang macet tanpa ada kejelasan nasibnya," timpal Hasan, guru lainnya.
Tak berapa lama setelah berunjuk rasa, para guru dipersilakan masuk aula untuk melakukan dialog dengan perwakilan pejabat Kantor Kemenag Trenggalek yang diwakili Kasi Pendidikan Agama Islam, Agus Prayitno.
Kendati jawaban yang diberikan tidak cukup memuaskan para guru, Agus Prayitno menegaskan bahwa seluruh hak TPP guru agama Islam di Trenggalek pasti akan cair/turun dalam waktu dekat.
"Proses administrasinya masih berjalan di tingkat kementerian terkait. Kementerian Agama saat ini juga telah berkoordinasi dengan beberapa kementerian lain untuk segera mencairkan anggaran tersebut. Tunggu saja," jelasnya.
Untuk meyakinkan para guru, Agus Prayitno sempat menelepon langsung Dirjen Keuangan Kementerian Agama RI dengan suara dikeraskan, sehingga percakapan bisa terdengar oleh seluruh massa aksi.
Hasilnya, pihak dirjen memberikan kepastian proses pencairan anggaran sedang berjalan. Namun Agus di akhir dialog menyatakan tidak bisa memastikan sampai kapan hak renumerasi tersebut bakal ditransfer ke rekening para guru. "Semoga secepatnya," kata dia.