Senin 01 Dec 2014 01:22 WIB

DD Upayakan Pendidikan Berkualitas di Daerah Marginal

Rep: c83/ Red: Damanhuri Zuhri
 Milad Dua Dekade Beastudi Dompet Dhuafa Indonesia di Jakarta (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Milad Dua Dekade Beastudi Dompet Dhuafa Indonesia di Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sepanjang 2014, lembaga filantropi Dompet Dhuafa (DD) memberdayakan 35.646 orang di bidang pendidikan. Pada tahun yang sama, program pendidikan DD pun berhasil menjaring penerima manfaat sebanyak 234 komunitas dan 194 sekolah.

Hal tersebut diungkapkan General Manager Divisi Pendidikan DD Sri Nurhidayah kepada Republika, Rabu (26/11). Ia mengatakan, para penerima manfaat tersebut berasal dari berbagai program yang dilaksanakan Divisi Pendidikan DD.

"Alhamdulillah, ini berkat dukungan semua pihak. Semua kerja ini kami persembahkan untuk memastikan adanya pendidikan berkualitas di daerah marginal dari Sabang sampai Merauke," ujar Nurhidayah.

Ia menjelaskan, beberapa program Divisi Pendidikan DD, di antaranya, SMART Ekselensia Indonesia (program sekolah gratis unggulan untuk dhuafa), Beastudi Indonesia (beasiswa untuk mahasiswa), Sekolah Guru Indonesia (pelatihan guru transformatif), dan Makmal Pendidikan (riset pendidikan dan pelatihan manajemen sekolah di daerah marginal).

DD, menurut dia, akan terus berupaya memastikan pendidikan untuk masyarakat miskin dan marginal tetap berjalan. DD juga ikut membantu mengelola elemen pendidikan lainnya, seperti guru, tata kelola sekolah, dan pengiriman para guru ke pulau-pulau terluar Indonesia.

Adapun, dana yang digunakan untuk mengembangkan program pendidikan ini berasal dari zakat, infak, sedekah, wakaf, serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan, ataupun lembaga.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement