REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Universitas Indonesia (UI)untuk kedua kalinya menggelar acara bertajuk Temu Bisnis dan Innovation Exp. Rektor UI Bambang Wibawarta mengatakan, acara ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Kerjasama Daerah dan Industri (KSDI).
"Acara ini mempertemukan antara pihak industri (perusahaan-perusahaan), pihak pemerintah daerah (Gubernur, Walikota dan Bupati) dengan Inventor-Inventor, Pusat Riset dan Unit Usaha Akademik yang ada di UI," ujar Bambang di Balai Kartini Jakarta, Senin (1/12).
Latar belakang digelarnya acara ini juga mengingat fungsi universitas sebagai pemasok utama ilmu pengetahuan dan teknologi sering tidak seirama dengan kebutuhan industri sehingga stigma menara gading masih sulit dihilangkan.
"Kontroversi dan kebingungan seringkali melingkupi peningkatan peran universitas dalam mendukung pengembangan sektor industri dan jasa," lanjutnya.
Minimnya kontribusi universitas pada knowledge economy juga menyebabkan perlunya perbaikan hubungan universitas-industri tidak hanya mengarah pada ilmu pengetahuan di kampus tapi juga pemanfaatannya di dunia usaha.
"Karena kebutuhan industri lebih menekankan pada inovasi atau problem solving yang seringkali belum sesuai dengnan kegiatan penelitian yang lebih mengarah pada kelimuan atau teori," kata dia.
Penelitian dan kepakaran yang dapat diaplikasikan oleh masyarakat dan industri sangat sedikit. Acara terobosan ini juga, menurutnya dalam rangka realisasi bentuk kerjasama akan menjembatani tentang kepentingan industri dan Pemerintah dengan para inventor serta terjalinnya kerjasama dalam seluruh bidang Tri Dharma PT.
"Kerjasama riset universitas dan industri ini dapat terdiri dari beberapa bentuk, proyek riset, peningkatan keterampilan SDM dengan mengkuti kegiatan riset dan sebaliknya, penyediaan kosultasi Iptek atau pengembangan jaringan formal dan informal," katanya.
Saat ini UI memiliki lebih dari 300 penelitian siap pakai per tahunnya dan sebagian telah terdaftar pada Ditjen HKI. "Penelitian-penelitian tersebut siap diimplementasikan pada industri terkait atau langsung di masyarakat luas melalui pemerintah pusat maupun daerah," tambahnya.
Dia menambahkan, bagi industri, kerjasama pengembangan riset, teknologi dan pendidikan tinggi yang dikerjasamakan dengan universitas juga memberikan benefit ganda. "Yakni tidak hanya meringankan biaya penelitian tetapi juga memberikan benefit pengurang pajak dari sisi industri," pungkas dia.