REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PKS Ledia Hanifa Amalia menyoroti masalah kesejahteraan bagi guru agama dan guru honorer, usai menanggapi laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) soal Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I di gedung DPR.
“Pemberian tunjangan guru honorer dan guru agama tersendat-sendat, bahkan sekarang saja masih terhutang,” kata dia pada Selasa (2/12).
Ia sepakat dengan BPK yang menyebut bahwa dalam program pendidikan, jumlah pendidik dan tenaga kependidikan belum sesuai dengan kebutuhan.
Sejak periode lalu, lanjut dia, Komisi VIII DPR selalu menekankan agar hutang pemerintah untuk pembayaran sertifikasi guru bisa diselesaikan pada Oktober 2014, namun nyatanya tidak terealisasi.
"Kita harus membayarkan tunjangan mereka sebelum habis keringatnya, bahkan mungkin mereka tetap bertahan meski keringatnya sudah habis," kata Ledia.