REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Guru Besar Universitas Teknologi Malaysia (UTM) Prof DR Hamdan Said mengatakan, universitas wajib memiliki kultur sendiri, sehingga ketika berada di suatu tempat akan membawa kulturnya yang positif.
"Sangat penting bagi setiap universitas memiliki kulturnya sendiri, sehingga pelajar maupun alumni ketika berada di tempat lain akan selalu memegang budaya yang mereka bangun sejak berada di kampusnya," kata Hamdan disela-sela memberikan kuliah umum di Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Rabu.
Menurut Hamdan, kultur yang dimiliki oleh kampus dapat menjadi identitas bagi mahasiswa ataupun para alumni. Berkaitan dengan hal itu, mahasiswa program pascasarjana baik S2 maupun S3 diharapkan memiliki keberanian dalam mengambil resiko dan mencoba melakukan perubahan.
Salah satu upaya tersebut, lanjut dia, pertukaran pelajar antarnegara dinilai penting untuk menciptakan perubahan pola pikir dan kreativitas dari mahasiswa.
Melalui kuliah umum yang mengangkat tema Manajement Higher Educations Institusions in The New Era: Challenges And Opportunities ini, Hamdan pun menjelaskan bagaimana peran dosen masa kini yang bergeser dari pengajar menjadi pelatih untuk mahasiswanya.
Pada masa lalu dosen berperan aktif dalam memberi materi kuliah dan pelajar cenderung menjadi pihak yang pasif, tapi saat ini pelajar yang dulunya hanya menjadi pendengar beralih menjadi pihak yang aktif, katanya.
Sementara itu, para dosen juga harus mampu untuk berkreasi dalam perkuliahannya, karena dosen bertanggung jawab terhadap semua pelajarnya.
Hamdan mengatakan, tanggung jawab dosen terhadap pelajarnya dapat dilihat dari penilaian masyarakat, karena masyarakat hanya akan bertanya berapa tingkat keberhasilan dan mahasiswa yang lulus, bukan berapa banyak mahasiswa yang tidak lulus atau berhasil.
Untuk mendukung sistem pendidikan yang baik, lanjut dia, dosen harus menjadikan kampus sebagai lingkungan ekosistem dengan rajin hadir di kelas saat perkuliahan dan tepat waktu.
"Para dosen pun memerlukan dukungan dari masyarakat dalam menjalankan tugas mereka sebagai pengajar," katanya.
Bercermin pada kemajuan UTM, Hamdan mengatakan, itu tidak hanya karena mendapat dukungan masyarakat semata, namun juga ada pada kolaborasi dengan universitas lain seperti Institut Sepuluh November, ITS dan sejumlah universitas di Indoensia.