REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Beragam tanggapan dari guru mata pelajaran terkait dengan penerapan Kurikulum 2013 (K13) di berbagai sekolah sejak tahun ajaran saat ini. Beberapa guru di Kota Bandar Lampung menanggapi beragam terkait dibatalkannya K13 oleh Menteri Pendidikan, Anies Baswedan.

Menurut Zaman, seorang guru SMPN di Kabupaten Pesawaran, pembatalan K13 dinilai terlalu dini, karena persiapan pembuatan K13 memerlukan waktu yang panjang dan dana yang dikeluarkan tidak sedikit. "Kalau tiba-tiba dibatalkan, jelas ini sangat rugi dalam dunia pendidikan. Seharusnya di evaluasi dan supervisi kelemahan dan kekurangannya," kata guru yang sudah mengajar 17 tahun.

Ia mengatakan pembuatan K13 sudah melalui tahapan-tahapan yang sangat ketat dan jelas mengeluarkan biaya tidak sedikit, termasuk pelatihan para gurunya. Bila K13 dibatalkan, kata dia, pelatihan yang sudah diberikan kepada guru akan sia-sia, dan dapat merusak proses belajar mengajar di sekolah.

Sedangkan Siti Dahlia, guru Matematikan di MTs Al Khoiriyah Bandar Lampung, mengatakan penerapan K13 kepada siswa diniai terlalu dini. Pasalnya, ungkap dia, persiapan sebelum K13 dilaksanakan sudah amburadul, sehingga akan merusak proses belajar mengajar. "Metode belajar belum semua guru siap, fasilitas pendukung kurang, buku tidak lengkap," katanya.

Menurut dia, K13 idenya bagus namun masih perlu perbaikan di sana sini, agar penerapannya tidak jomplang. Ia mengatakan di masing-masing sekolah tidak semua guru sudah mendapatkan pelatihan K13, lalu guru yang belum dapat pelatihan hanya belajar dari modul, jelas tidak efektif.

Meski demikian, ia menyatakan K13 seharusnya diperbaiki kekurangan dan kelemahannya, agar aplikasinya dalam proses belajar mengajar tidak banyak mengalami hambatan, terutama fasilitas pendukung belajar bagui siswanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika