Rabu 10 Dec 2014 09:09 WIB

Mendikbud Catat 2.652 Warisan Budaya tak Benda

Rep: niken paramita/ Red: Taufik Rachman
Reog Ponorogo di AS
Foto: VOA
Reog Ponorogo di AS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menyimpan ragam kekayaan budaya. Kekayaan ini lahir dari penduduknya yang bersuku-suku dan tersebar diberbagai pulau. Paling tidak Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat ada sebanyak 2.652 budaya tak benda di Indonesia.

Warisan budaya tak benda merupakan tradisi, seni pertunjukan, ekpresi lisan seperti bahasa, praktik, ekspresi, pengetahuan, keterampilan, serta alat-alat, benda alamiah, dan artefak. Serta ruang budaya yang terkait dan diakui oleh berbagai komunitas, kelompok, dan dalam hal tertentu oleh perseorangan sebagai warisan budaya mereka.

Beberapa wujud warisan budaya tak benda tersebut diantaranya adalah Tari Saman dari Nangroe Aceh Darussalam, Angklung dari Jawa Barat, Kerak Telor dari Jakarta, Reog Ponorogo dari Jawa Timur, Upacara Adat Ngaben dari Bali, Sasandu dari Nusa Tenggara Timur, Tenun Ikat Dayak dari Kalimantan, Upacara Kematian Sangihe dari Sulawesi, Pakaian Adat Abdi Dalem dari Ternate, Ukiran Asmad dari Papua, dan sebagainya.

Bukti perkembangan kebudayaan masyarakat Indonesia dapat dilihat dari warisan budaya tak benda yang ada di Indonesia. Karena itu penting bagi masyarakat Indonesia untuk terus melestarikannya. Mengetahui, menyadari dan mengenali adalah cara yang bisa dilakukan sehingga terbangun rasa memiliki dan menghargai warisan budaya tak benda tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement