Rabu 10 Dec 2014 16:13 WIB

Dirjen Khusus Guru tak Dibutuhkan

Rep: Hilman Fauzi/ Red: Damanhuri Zuhri
Logo Kemendikbud
Logo Kemendikbud

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pendidikan Doni Koesoema Albertus merasa, pembentukan Dirjen baru khusus guru oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dirasa tidak perlu. Menurutnya, Kemendikbud seharusnya bisa memaksimalkan badan yang sudah di bentuk sebelumnya.

“Itu tidak perlu, tugasnya harus jelas. Kalau masalah pembangunan guru dan pelatihan itu kan sudah ada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM),” kata Doni kepada Republika, Rabu (10/12).

Menurutnya, permasalahan guru adalah permasalahan terkait lintas kementrian. Tidak bisa diselesaikan oleh pejabat setingkat direktorat Jendarl. Apalagi terkait masalah kesejahteraan. “Itu kan lintas departemen, nggak bisa hanya dirjen,” ungkapnya.

Sedangkan, berbicara masalah peningkatan kualitas guru, Doni mengatakan kemendikbud sudah memiliki badan sendiri yang seharusnya mengurus hal tersebut. Namun, Doni menilai BPSDM selama ini tidak bekerja sama sekali. 

“Yang sudah ada seharusnya dimaksimalkan, definisi tugasnya harus jelas, karena selama ini BPSDM tidak berjalan, itu yang seharusnya bekerja,” katanya.

Doni juga mengatakan, tugas pertama yang harus dilakukan Anies Baswedan adalah mengevaluasi semua dirjen di bawahnya secara spesifik. Apa yang kira-kira tidak berjalan di setiap dirjen tersebut diperbaiki.

 

“Jadi solusinya, bukan membuat dirjen baru. Jangan seperti itu, apa yang nggak bisa di handle, malah membuat baru, itu tidak perlu sama sekali, tinggal maksimalkan saja,” ungkapnya.

Doni juga menyarankan, seharusnya BPSDM dievalusi secara khusus. Karena selama ini, Doni menilai tidak ada kegiatan terkait peningkatan kualitas guru dilakukan oleh BPSDM. “Pelatihan-pelatihan juga tidak ernah dilakukan tuh,” katanya.

Doni juga mengatakan, BPSDM seharusnya menggati ketuanya. Menurutnya, ketua BPSDM harus yang mengerti masalah-masalah guru, jangan sampai orang yang tidak memahami soal guru menjadi ketuanya. “Kalau boleh saya sarankan, Ibu Retno bagus jika jadi ketuanya, karena dia paham soal guru,” katanya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan sendiri membenarkan akan membentuknya dirjen khusus Guru. Itu diakui Anies untuk memperhatikan secara khusus masalah guru.

“Iya itu akan membawahi badan yang selama ini mengurusi masalah guru, jadi kita buatkan Dirjen Guru dan Tenaga Pendidik,” ungkapnya kepada Republika, Rabu (10/12).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement