REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) belum lama ini berwacana, sedang mengkaji tata cara berdoa di sekolah-sekolah negeri seluruh Indonesia. Hal ini terutama berkaitan dengan pelaksanaan doa dalam membuka dan menutup kegiatan belajar-mengajar (KBM).
Namun, beberapa pihak menengarai, Kemendikbud hendak menghapus sama sekali rutinitas berdoa sebagaimana yang kini berlangsung di kebanyakan sekolah negeri. “Anggapan inilah yang marak beredar luas,” kata Yunahar Ilyas, Ketua PP Muhammadiyah, saat dihubungi ROL di Jakarta, Kamis (11/12).
Yunahar Ilyas menuturkan, pihaknya telah menghubungi Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, belum lama ini. Adapun Yunahar Ilyas menyatakan, dirinya meyakini maksud baik Anies yang hendak menggiatkan aktivitas berdoa di sekolah-sekolah negeri seluruh Indonesia.
Hanya saja, kata Yunahar, Anies sempat menyatakan kekecewaannya mengenai pemberitaan yang tidak objektif mengenai dirinya tentang wacana doa ini. Bahkan, Anies menyatakan kepada Yunahar, dirinya sebagai seorang menteri merasa difitnah.
“Berita yang tidak objektif itu memotong-motong. Sehingga seakan-akan Kemendikbud mau menghilangkan tata cara berdoa sesuai ajaran Islam di sekolah-sekolah negeri,” Yunahar menyampaikan ulang perkataan Anies kepadanya, Kamis (11/12).