REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keputusan untuk menghentikan kurikulum 2013 akan berdampak bagi seluruh kegiatan belajar mengajar. Apalagi, jika satu tahun kedepan pemeritah belum juga menerapkan kurikulum yang seragam untuk semua sekolah. Perlu ada kajian khusus terkait pembicaraan Ujian Nasional.
“Kalau berbicara masalah UN itu masih satu tahun kedepan. Rencananya, kita akan menyelesaikan revisi kurikulum ini maksimal satu tahun,” kata Mentri Pendidikan Dan Kebuduyaan (Mendikbud) Anies Baswedan, di gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (11/12).
Masalah nantinya pada waktu UN kurikulum masih belum seragam antara sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013 dan yang masih menggunakan KTSP, Anies mengatakan akan dihas nanti. “Sekarang kita akan focus untuk merevisi dulu,” katanya saat menghadiri acara dengan para relawan di aula Kemendikbud.
Untuk saat ini, Anis mengaku akan menyelesaikan permasalahan terkait kurikulum 2013 satu persatu. “Sekarang kita lebih fokus untuk memnyelesaikan permasalahannya satu demi satu. Untuk UN kita bahas jika kurikulum sudah selesai,” katanya.
Sementara, Menurut Ketua Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Ibnu Hamad, untuk tahun 2015 Ujian Nasional masih menggunakan kurikulum 2006. Karena, untuk saat ini, siswa yang sekolahnya sudah menggunakan kurikulum 2013 baru melaksanakan tiga semester.
“Artinya, belum ada yang sampai ke UN. Karena tiga semester itu baru mencapai kelas satu dan dua, belum mencapai kelas tiga,” kata Ibnu.
Oleh karena itu, Ibnu mengatakan masih ada waktu untuk memikirkan masalah ujian nasional. “Kaya yang dibilang Mas Anies, kalau untuk sekarang kita fokus untuk memperbaiki kurikulum 2013,” katanya.