REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah sekolah tingkat pertama negeri sudah mulai mewajibkan siswa untuk mengembalikan buku kurikulum 2013 ke perpustakaan sekolah. Rencananya sekolah akan kembali menggunakan buku kurikulum 2006 yang masih banyak tersimpan di gudang sekolah.
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 56 Jakarta, salah satu sekolah yang masih menyimpan buku kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). “Kami akan menggunakan buku lama, karena buku kurikulum 2006 masih ada,” kata Kepala Sekolah SMPN 56 Jakarta, R Sri Hartami, Jakarta, Senin (15/12).
Menurut Sri, sekolahnya tidak akan membeli buku baru karena kembalinya kurikulum 2006 ini. “Jadi kami tidak membeli, karena di gudang masih banyak, belum pada dibuang,” ungkapnya.
Secara kebijakan, Sri mengatakan bahwa Dinas Pendidikan DKI Jakarta belum mengeluarkan keputusan terkain penggunaan kurikulum ini. “Kami menunggu keputusan dari dinas DKI, apakah nanti balik lagi atau tidak,” ungkapnya.
Menjelang berakhirnya kalender akademik smester ganjil 2014/2015, SMPN 56 sendiri mengwajibkan siswanya untuk mengembalikan buku kurikulum 2013. Pengembalian ini, diakui Sri karena materi ajar semester ganjil sudah habis.
“Buku-buku ini dikembalikan karena memang materi ajar semester ganjil ini sudah selesai,” kata Sri.
Ada lima buku yang harus dikembalikan siswa ke sekolah. Buku tersebut adalah buku mata pelajaran Seni Budaya, Prakarya, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.