Sabtu 03 Jan 2015 09:25 WIB

Guru Agama dan Dosen Teologi Asing Dilarang Mengajar di Indonesia

Rep: cr05/ Red: Taufik Rachman
Hanif Dhakiri
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Hanif Dhakiri

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah melarang tenaga kerja asing (TKA) yang berprofesi guru agama dan dosen teologi dari semua agama untuk bekerja di Indonesia. Upaya ini dilakukan guna mencegah penyebaran paham-paham radikalisme yang dibawa oleh TKA tersebut.

Menteri Ketenagakerjaan  Muh Hanif Dhakiri mengatakan melalui kebijakan ini pemerintah menegaskan tidak ingin lembaga-lembaga pendidikan dijadikan  penyemai benih-benih radikalisasi di kelompok agama manapun.

“Kita  menutup pintu untuk TKA yang berprofesi guru atau dosen agama maupun teologi. Ini sebagai salah satu upaya menghindarkan lembaga agama tidak dijadikan lahan persemaian ide atau kaderisasi yang radikal,” kata Menaker M Hanif Dhakiri di Jakarta.

Larangan itu, lanjut dia, sudah diimplementasikan dalam dua bulan terakhir. Pelarangan itu sudah ada dalam regulasi revisi peraturan menteri ketenagakerjaan (permenaker) 40 tahun 2012 tentang jabatan-jabatan yang tertutup bagi TKA.

“Radikalisme agama apapun tidak boleh berkembang di Indonesia. Anak-anak Indonesia harus memeroleh pendidikan agama sesuai dengan kultur Indonesia dan kebhinekaan ,” kata Hanif

Ia menambahkan untuk implementasi regulasi itu, Kemnaker menggandeng pihak sektoral yang juga ikut memberikan rekomendasi, seperti Kementeriaan Agama. Selain itu, pihaknya juga berupaya membenahi tata kelola TKA yaitu dengan mewajibkan pekerja asing yang masuk Indonesia harus bisa Bahasa Indonesia.

"Regulasi itu sudah ada dan langsung disosialisasikan kepada berbagai pihak terkait. Setelah itu tinggal didampingi secara  bersama dengan melakukan pengawasan di lapangan,’’ imbuh dia.

Berdasarkan data Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja  Asing (IMTA) per Oktober 2014, tercatat sebanyak 64.604 TKA yang bekerja di Indonesia. Jumlah ini terus menurun dibandingkan 2013 yakni sebanyak 68.957 dan 2012 sebanyak 72. 427 orang.

TKA asal Tiongkok masih mendominasi dengan jumlah  mencapai 15.341,  Jepang (10.183), dan Korea Selatan (7.678). Sedangkan  TKA dari India (4.680), Malaysia (3.779) dan Amerika Serikat (2.497).

Dilihat dari kategori sektor pekerjaan, sebagian besar TKA di Indonesia bekerja di sektor jasa sebanyak 38. 540, sektor industri (23.482) dan sisanya sektor pertanian sebanyak 2.582 jiwa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement