Ahad 04 Jan 2015 11:01 WIB

Kurikulum 2013 Disetop, UAS di Surakarta Tergantung Masukan Masyarakat

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Indah Wulandari
petugas menata buku-buku kurikulum 2013 yang dikemblikan siswa kepada pihak sekolah di Sekolah Menegah Pertama Negeri 56, Jakarta Selatan, Senin (15/12).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
petugas menata buku-buku kurikulum 2013 yang dikemblikan siswa kepada pihak sekolah di Sekolah Menegah Pertama Negeri 56, Jakarta Selatan, Senin (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID,SURAKARTA—Nasib ujian akhir semester (UAS) di sekolah setelah penghentian Kurikulum 2013 menunggu masukan dari berbagai pihak.

''Kalau ada dua kurikulum yang dipakai, apa nanti soal UAS juga akan ada dua versi? Kami menerima banyak masukan soal itu,'' kata Ketua Dewan Pendidikan Kota Surakarta (DPKS) Joko Riyanto, Ahad (4/1).

Ia mengatakan, penghentian Kurikulum 2013 membuat sejumlah sekolah di Surakarta membuat kebijakan sendiri-sendiri. Ada yang masih menggunakan Kurikulum 2013. Namun, ada pula yang kembali ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Meski demikian, Joko memprediksi UAS mendatang akan menggunakan KTSP. Hal ini mengingat siswa kelas IX dan XII belum menggunakan kurikulum yang baru.

Kurikulum 2013 baru diberlakukan pada siswa SD kelas I, II,  dan IV, V. Sementara, untuk SMP kelas VII dan VIII serta SMA/K kelas X dan XI masih menggunakan KTSP.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement