REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Minimnya sekolah yang menyediakan layanan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) menjadi motivasi Children Care Depok (CCD) untuk membantu memberikan fasilitas dan kesempatan pendidikan bagi ABK.
“Sekolah bagi anak ABK di Depok masih dapat dihitung dengan jari tangan, jika ada biayanya tak terjangkau bagi masyarakat dengan pendapatan pas-pasan,” tutur anggota CCD Yuli, Sabtu (17/1).
CCD yang berlokasi di Grand Depok City Blok E-1 Nomor 6, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat ini memberikan fasilitas pendidikan untuk penyandang autism, hiperaktif, down syndrom, slow learner, terapi wicara, terapi perilaku, dan terapi sensorik integrasi.
Yuli menambahkan bahwa tidak semua sekolah umum mau untuk menerima siswa ABK. Tidak tersedianya tenaga guru yang mempunyai keahlian khusus bagi ABK menjadi salah satu penyebabnya.
Meskipun undang-undang telah mengatur secara jelas bagi warganya untuk memperoleh pendidikan, termasuk bagi ABK, praktinynya mereka masih kesulitan mengakses pendidikan yang layak.
“Datang saja, kami siap mendidiknya. Kami tidak rela jika penyandang ABK menjadi masyarakat kelas nomor dua, dikucilkan, apalagi sampai menerima berbagai ejekan dan hinaan,” tuturnya.