Senin 19 Jan 2015 16:39 WIB

Minat Baca Rendah, Pelajar Lebih Memilih Game Online

Rep: c75/ Red: Damanhuri Zuhri
Bahaya ketika seseorang kecanduan game online.
Foto: AP Photo/John Raoux
Bahaya ketika seseorang kecanduan game online.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Minat membaca buku di kalangan pelajar di Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya kota Mataram terbilang rendah. Mereka lebih memilih bermain game online yang sarat dengan adegan kekerasan.

Guru Bimbingan Konseling, SMPN 1 Mataram, Yusuf M A. Mase S mengatakan rata-rata minat baca pelajar di NTB khususnya Mataram masih minim. Mereka lebih tertarik untuk bermain game.

"Anak-anak membaca sebatas ketika berhubungan dengan tugas, lebih dari itu jarang dan lebih tertarik game online dengan kekerasan tinggi," ungkap Yusuf kepada Republika, Senin (19/1).

Ia menuturkan, jika pun anak-anak pelajar ke perpustakaan untuk membaca. Tujuan mereka hanya untuk mencari buku yang berhubungan dengan tugas.

Sementara, untuk membaca lebih tidak ada. Menurutnya, adapun penggunaan internet baik menggunakan Handphone atau yang lainnya masih sekadar yang berhubungan dengan tugas.

Yusuf mengatakan rata-rata game online yang memuat adegan kekerasan dimainkan anak-anak seperti game perang. Hal itu memberi pengaruh yang banyak kepada anak.

Meski terbatas, pihaknya di sekolah masih bisa menekan anak-anak memainkan game online. Pasalnya, penggunaan handphone di sekolah dilarang.

Namun, di luar sekolah, peran orang tua menjadi penting agar anak-anak tidak memainkan game online yang sarat dengan adegan kekerasan. "Di luar sekolah, adalah peran orang tua," kata Yusuf mengingatkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement