REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG –Kecamatan Baleendah merupakan wilayah yang merupakan langganan dilanda Banjir, lantaran posisi geografisnya yang berada lebih rendah dari sungai Citarum.
Akibatnya, salah satu sekolah dasar di wilayah itu harus kehilangan hampir separuh muridnya karena tidak kuat harus terus ketinggalan pelajaran karena banjir.
‘’Alasan pindahnya macam-macam. Tapi kebanyakan rumah orangtua siswa pindah karena sering kebanjiran. Jadi anaknya juga pindah sekolah,’’ kata kepala SDN Andir 1 Supartan, Jumat (23/1).
Ia mengatakan, jumlah siswa di sekolahnya terus berkurang karena lokasi sekolah yang terus terendam banjir. Pasalnya, dari 600 siswa yang ada, saat ini hanya tersisa 318 siswa yang masih aktif belajar.
Supartan mengharapkan kondisi ini segera ditangani Pemkab Bandung dengan jalan relokasi. Usulan tersebut, menurutnya, sudah tercetus sejak zaman Bupati Obar Subarna, yang merupakan Bupati sebelum Dadang Nasher. Namun, hingga kini belum terealisasi.
‘’Saya harap pak Bupati bisa segera membantu untuk melakukan relokasi. Pak Agus Firman (Kadisdikbud) juga sudah bilang sekolah mau direlokasi. Tapi, sampai sekarang belum ada kabar lagi,’’ ungkapnya.
Supartan menuturkan, apabila relokasi jadi dilakukan, lokasi sekolah akan berada di dekat Kantor Kecamatan Baleendah. Untuk sementara jika terjadi banjir, kata dia, pihak sekolah akan melakukan kegiatan belajar mengajar di Kwarcab Pramuka Kabupaten Bandung.
‘’Memang biasanya kalau meluap pasti banjir. Saya inginnya rencana relokasi segera terlaksana. Karena yang jadi korban kan siswanya,’’ jelasnya.
Sebelumnya, banjir setinggi 50 sentimeter menggenangi wilayah Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah sejak Rabu (21/1) malam. Hingga Kamis (22/1) pagi ketinggian air masih merendam sejumlah permukiman.