Jumat 30 Jan 2015 08:49 WIB

Mantan Wamendag Ajak Siswa Jadi Diplomat Perdagangan (2)

Rep: irwan kelana/ Red: Damanhuri Zuhri
Mantan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Mantan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi

REPUBLIKA.CO.ID,

Bayu menuturkan, umat Islam harus belajar berbisnis sejak dini. Sejak masih di sekolah menengah sudah harus punya cita-cita bisnis yang kuat.

“Punya mimpi jadi konglomerat, jadi eksportir ke berbagai negara. Bahkan tidak hanya bicara, tetapi lebih spesifik lagi, kota,” tegas Bayu.

Ia lalu menyebutkan, para siswa SMP dan SMA di Cina sudah punya mimpi dan cita-cita berbisnis ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

“Bahkan mereka tidak lagi sekadar bicara Indonesia, tapi lebih spesifik lagi, Kota Medan di Sumatera Utara, misalnya,'' paparnya.

Menurut Bayu, para pelajar di Cina sejak lama mulai mengumpulkan berbagai informasi serta barang apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Medan dan mereka bisa memasoknya ke sana.

Para pemuda Indonesia, khususnya pemuda Muslim pun harus punya cita-cita seperti itu. Misalnya, menjadi eksportir ke Cina ataupun negara-negara lainnya.

“Mulai sekarang cari dan kumpulkan berbagai informasi mengenai negara dan kota tujuan ekspor tersebut. Barang-barang apa yang mereka butuhkan dan apa saja yang bisa kita pasok ke sana,” papar Bayu Krisnamurthi.

Ia menambahkan, keberadaan diplomat perdagangan sangat diperlukan untuk mempromosikan produk-produk Indonesia ke pasar mancanegara.

Selain itu, diplomat perdagangan juga sangat diperlukan untuk memperjuangkan produk-produk Indonesia yang diakui atau diklaim oleh negara lain sebagai produk mereka.

“Kita harus pandai membela dan memperjuangkan produk-produk kita di luar negeri yang diakui atau diklaim sebagai merek mereka,'' jelasnya.

Keberhasilan dalam memperjuangkan produk-produk kita di luar negeri, kata dia, selain menyelamatkan merek produk nasional, juga memperluas pasar produk tersebut di manca negara. ''Pasar ekspor kita akan makin terbuka,” kata Bayu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement