REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kacang tanah merupakan komoditas pertanian yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Kacang tanah diolah untuk menghasilkan berbagai makanan yang beraneka ragam, seperti permen, bumbu, selai, makanan ringan dan sebagainya. Hal itu menyebabkan permintaan akan kebutuhan kacang tanah dari waktu ke waktu semakin meningkat.
Namun, proses pengupasan masih dilakukan secara manual, yaitu dengan menggunakan tenaga manusia, sehingga menghambat produktivitas pengupasan kulit ari kacang tanah.
Untuk itu peneliti dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (Fateta IPB), Agus Sutejo dan Aditya Rakhmat Prayoga, merancang alat pengupas kulit ari kacang tanah.
Hasil penelitiannya telah diterbitkan dalam Jurnal Keteknikan Pertanian tahun 2012. Agus Sutejo mengatakan, sistem ini dibuat untuk mengupas kulit ari kacang tanah secara mekanik. Pemisahan kulit ari dilakukan secara mekanik dengan menggunakan dua roller yang dilapisi karet yang didesain agar bisa mengupas kulit ari dengan mudah.
Melalui penelitian yang telah dilakukan, pembuatan pemisah kulit ari kacang tanah terdiri dari bagian hopper (mulut pemasukan), bagian sistem pengupas, rangka mesin, kipas pelempar kulit ari, dan hopper penampung. Dari hasil pengujian 10 kali ulangan, dengan jumlah 100 gram setiap pengulangan, didapatkan 70 persen kulit ari kacang tanah terkupas.
Alat ini lebih mudah digunakan pada kacang tanah yang telah mengalami penyangraian. Dimana kadar air kacang tanah semakin berkurang dan mencapai nilai 4,53 persen sehingga proses pengupasan menjadi lebih mudah lagi dibandingkan dalam keadaan basah.