Sabtu 07 Feb 2015 04:49 WIB

IPB Buat Alat Pengupas Kulit Ari Kacang Tanah

Kacang Tanah
Foto: Antara
Kacang Tanah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kacang tanah merupakan komoditas pertanian yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Kacang tanah diolah untuk menghasilkan berbagai makanan yang beraneka ragam, seperti permen, bumbu, selai, makanan  ringan dan sebagainya. Hal itu menyebabkan permintaan akan kebutuhan kacang tanah dari waktu ke waktu semakin meningkat.  

Namun, proses pengupasan masih dilakukan secara manual, yaitu dengan menggunakan tenaga manusia, sehingga menghambat produktivitas pengupasan kulit ari kacang tanah.

Untuk itu peneliti dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (Fateta IPB), Agus Sutejo dan Aditya Rakhmat Prayoga,  merancang alat pengupas kulit ari kacang tanah.

Hasil penelitiannya telah diterbitkan dalam Jurnal Keteknikan Pertanian tahun 2012. Agus Sutejo mengatakan, sistem ini dibuat untuk mengupas kulit ari kacang tanah secara mekanik. Pemisahan kulit ari dilakukan secara mekanik dengan menggunakan dua roller yang dilapisi karet yang didesain agar bisa mengupas kulit ari dengan mudah.

Melalui penelitian yang telah dilakukan, pembuatan pemisah kulit ari kacang tanah terdiri dari bagian hopper (mulut pemasukan), bagian sistem pengupas, rangka mesin, kipas pelempar kulit ari, dan hopper penampung. Dari hasil pengujian 10 kali ulangan, dengan jumlah 100 gram setiap pengulangan, didapatkan 70 persen  kulit ari kacang tanah terkupas.  

Alat ini lebih mudah digunakan pada kacang tanah yang telah mengalami penyangraian. Dimana kadar air kacang tanah semakin  berkurang dan mencapai nilai 4,53 persen sehingga proses pengupasan menjadi lebih mudah lagi dibandingkan dalam keadaan  basah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement