Selasa 10 Feb 2015 10:39 WIB
Indonesia Darurat Pornografi

Pornografi Bukti Kegagalan Dunia Pendidikan

Rep: mg03/ Red: Agung Sasongko
Stop pornografi, ilustrasi
Foto: yigidrip.wordpress.com
Stop pornografi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maraknya pornografi di Indonesia, dinilai menjadi bukti kegagalan dunia pendidikan. Itu juga menunjukkan rontoknya peran lembaga-lembaga keagamaan di republik ini.

“Lihatlah,  dekadensi moral semakin  meluas di mana-mana dan kesakralan lembaga perkawinan dan keluarga semakin terancam, yang pada guliran berikutnya akan mempercepat proses pembusukan sebuah generasi dan kehancuran kita sebagai bangsa yang beradab,” kata pakar dari  Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Dr Aceng Ruhendi Saifullah M Hum, kepada ROL, Selasa (9/2).

Dari sudut pandang agama, menurut Aceng, maraknya pornografi jelas mengundang  murka Allah Swt, baik secara pribadi-pribadi maupun secara berjamaah. Untuk itu, Lektor Kepala di UPI ini menginginkan agama tidak sekedar menjadi rutinitas, ritualisme, dan lipstikisme agar tidak kehilangan relevansinya dan fungsinya lagi dalam membendung arus budaya negatif seperti pornografi.

“Misalnya, orang shalat  cenderung tidak lagi atas dasar ketaatan terhadap perintah Allah dan keyakinan dapat mencegah dari perbuatan dosa, tetapi lebih merupakan untuk menggugurkan kewajiban  atau sekadar pencitraan sebagai seorang muslim semata,” tukas doktor bidang pendidikan semiotik dan pragmatik jebolan Universitas Indonesia (UI) ini.

Aceng berpendapat, pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama harus dikembangkan sedini mungkin di tengah keluarga. Sensitivitas masyarakat terhadap prooduk-produk pornografi harus segera dibangun dan disosialisasikan secara sistematis dan masif. Pemerintah harus konsisten dalam mengembangkan agenda melindungi masyarakat  dari pengaruh negatif pornografi.

“Masyarakat dan pemerintah yang cenderung hipokrit, hedonis, dan permisif adalah lahan yang subur mewabahnya pornografi,” tutupnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement