REPUBLIKA.CO.ID, SERANG –- Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Online yang akan diberlakukan di sekolah-sekolah yang ditunjuk oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) medapat banyak respon, terutama untuk sekolah-sekolah yang menjadi pilot project.
Ada 24 sekolah yang dijadikan pilot project atau percontohan untuk ujian nasional tahun ini. Namun hingga kini baru 13 sekolah yang menyanggupi dan sudah menkonfirmasi untuk melaksanakannya. Misalnya di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Serang, meski telah ditunjuk oleh pusat untuk melaksanakan UN Online, namun pihak sekolah menolak untuk menyelenggarakannya.
Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 1 Serang, Pikri Sulistyo Pranoto mengatakan sekolahnya tidak akan melaksanakan UN Online, karena terhambat dengan jumlah komputer yang kurang memadai. Karena, sekolahnya hanya memiliki 40 unit komputer untuk 318 siswa.
“Secara sarana dan pra sarana kami belum siap, karena menurut ketentuan, satu komputer untuk tiga siswa, sedangkan kami hanya memiliki 40 komputer untuk 318 siswa,” katanya, Selasa (10/1).
Selain itu, Pikri juga tidak mau mengambil resiko, dan hanya dijadikan kelinci percobaan karena persiapan yang terlalu cepat. “Kalau di tengah pelaksanaan terjadi gangguan teknis, apakah itu terputus servernya, itu akan mengganggu mental anak. Jadi kami tidak mau ambil resiko jika anak gagal karena hal seperti itu,” ungkapnya.
Pihaknya, lebih memilih ujian seperti biasa dengan menggunakan kertas, karena lebih siap dan tidak beresiko untuk siswa.“Kepala sekolah juga sudah mengambil keputusan kalau kita (SMAN 1 Serang) tetap menggunakan paper test,” jelasnya.
Sementara, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Serang merasa siap dengan ditunjuknya SMKN 1 Serang untuk melakukan UN Online. Meski, pada awalnya pihak sekolah merasa takut dengan keputusan yang begitu mendadak ini.
“Kami siap, meski awalnya takut juga, karena seharusnya kebijakan seperti ini harus lebih lama, kalau bisa setahun sebelum pelaksanaan UN,” kata Kepala Pusat data dan Informasi SMKN 1 Kota Serang, Rahmatul Fajri.
Namun, sebagai sekolah kejuruan, pihaknya merasa sangat terbantu UN Online untuk menaikan sertifikasi sekolahnya untuk menghadapi dunia kerja. “Karena tidak semua kan diberlakukan UN Online, jadi kami bangga dengan ditunjuknya sekolah kami,” jelasnya.