REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang hari Valentine, para orang tua diminta agar lebih mewaspadai dan menyikapinya. Khususnya, bagi orang tua yang memiliki anak-anak pada usia remaja.
"Hari Valentine ini tentunya sangat menyesatkan dan berupaya untuk merusak generasi pemuda Muslim," ujar Ketua Umum Yayasan Nasyitha Centre, Ustazah Nurjanah Hulwani, kepada Republika, Jumat (13/2).
Ia mengingatkan, para orang tua harus lebih cekatan dan mengerti isu Hari Valentine saat ini. Pasalnya, tak sedikit para pemuda yang beranggapan pada hari itu dibebaskan untuk melakukan free sex.
Padahal, kata Ustazah Nurjanah, hal itu sudah sangat jauh dari ketentuan Islam dan bukan contoh kasih sayang yang diajarkan Rasulullah SAW. Bahkan, hal itu merupakan perilaku yang dibenci Allah SWT.
Ia mengatakan, para orang tua harus lebih aktif memberikan pengertian kepada anak-anaknya tentang arti sesungguhnya kasih sayang yang Allah SWT ajarkan.
Menyaksikan kondisi pergaulan saat ini, orang tua diharuskan kreatif dalam menyampaikan pesan-pesan baik dan bukan dengan menceramahinya.
"Melihat, banyak dari fenomena yang ada ketika orang tua menyampaikan pesan agama dengan menceramahi anak-anaknya. Tak sedikit dari mereka justru memberontak dan menolaknya dengan keras," paparnya.
Oleh karenanya, orang tua diharuskan bisa menguasai media sosial dan kreatif. Agar bisa melakukan pendekatan dengan anak dengan mengikuti alur perkembang zaman. Sehingga, tidak membuat anak-anak merasa tidak nyaman tetapi membuatnya mengerti dan paham.