REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah mini market dan toko serba ada guna mengantisipasi peredaran cokelat valentine day berhadiah alat kontrasepsi.
"Ada dua tim yang kita sebar, satu tim menyisir wilayah Bogor Barat dan tim kedua menyisir wilayah Bogor Timur," kata Kepala Disperindag Bogor, Bambang Budianto, Jumat.
Bambang mengatakan satu tim yang terdiri dari delapan orang melakukan pemeriksaan ke sejumlah mini market dan toserba di wilayah Kota Bogor. Penyisiran dilakukan secara tersembunyi dengan melibatkan dua pelajar SMA yang sedang magang di dinas tersebut.
"Kita sengaja melakukan operasi ini. Karena, kalau kita langsung yang turun, bisa jadi mereka menyembunyikan barang buktinya. Dengan bantuan anak-anak SMA yang lagi magang ini, berpura-pura sebagai konsumen," kata Bambang.
Razia yang dilakukan selama satu hari penuh dengan menyisir belasan toko dan mini market tidak ditemukan adanya cokelat valentine dengan paket kondom seperti yang pernah terjadi tiga tahun lalu.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag, Mangahit Sinaga, mengatakan tidak ditemukannya penjualan cokelat valentine berhadiah kondom menandakan wilayah Kota Bogor sudah steril.
"Artinya pemilik toko memiliki kesadaran untuk tidak menjual cokelat berhadian kondom itu. Sejak tiga tahun yang lalu, tahun ini dan tahun sebelumnya, operasi yang kita lakukan tidak menemukan adanya penjualan cokelat tersebut," kata Sinaga.