REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Mendengar nama kampung Inggris, umumnya kita sudah lazim mengenalnya. Salah satu kampung Inggris yang sangat terkenal terdapat di kota Pare, Jawa Timur. Mulai dari siswa SD hingga kalangan pekerja rela mencurahkan waktu mereka untuk belajar bahasa Inggris.
Namun bagaimana dengan Kampung Arab? Belum banyak pemikiran untuk mendirikan sebuah kampung yang di desain untuk belajar bahasa Arab. Padahal kawasan Timur Tengah menjadi salah satu wajah perkembangan dunia. Berbagai aktivitas perekonomian dunia berada di Timur Tengah yang notabene menggunakan bahasa Arab.
Tercetus dari keinginan untuk mensejajarkan kepentingan bahasa Arab dengan bahasa Inggris, Organisasi Islam Wahdah Islamiyah Sulawesi Selatan terdorong membuat suatu dengan nama kampung Arab.
Ketua umum Wahdan Islamiyah Zaitun Rasmin menuturkan, perkampungan Arab ini akan sedikit berbeda dengan kampung Inggris yang berada di Jawa Timur. Hal ini karena perkampungan Arab akan diwujudkan layaknya sebuah pesantren. Tapi konsep perkampungannya hampir mirip dengan kampung Inggris.
"Kita lebih memperkenalkan sebagai pesantren. Namun warga sekitar maupun pedagang yang ada nantinya kita ajak untuk bisa berhasa Arab. Sehingga layaknya perkampungan," ujar Rasmin, Jumat (13/2).
Sejauh ini pihaknya telah memiliki konsep utuh untuk perkampungan ini. Namun mereka masih mencari lahan seluas 40 hektare yang dipersiapkan menampung hingga 3.000 santri. Wahdah Islamiyah memikirkan untuk mendirikan kawasan ini di kabupaten Gowa. Pasalnya Kab ini tidak terlalu jauh dari pusat kota Makassar.
Menindaklanjuti permohonan untuk kemudahan akses tanah dan bangunan, gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menuturkan, akan membantu pendirian kampung Arab. Malahan dia sangat gembiri karena ada organisasi Islam yang berniat baik mendirikan kampung Arab.
"Kita buat agar kampung tersebut lebih modern dan bisa diakses oleh banyak orang. Untuk tempat juga harus terbuka dan aksesnya baik," jelas dia.