REPUBLIKA.CO.ID, AMUNTAI -- Sebanyak 28 sekolah taman kanak-kanak dan sekolah dasar di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, terendam banjir. Sekretaris Dinas Pendidikan Hulu Sungai Utara Amberani di Amuntai, Selasa, mengatakan meskipun sekolah tersebut terendam banjir, tetapi keputusan untuk meliburkan murid tergantung pada kepala sekolah.
"Kami hanya menugaskan kepala unit pelaksana teknis memonitor kondisi sekolah kemudian memberikan saran kepada kepala sekolah, jika memang harus meliburkan siswa," kata Amberani, Selasa (17/2).
Berdasarkan hasil monitoring kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT), di semua kecamatan, sebanyak 28 sekolah dilaporkan terendam banjir, terdiri 19 unit Sekolah Dasar dan sembilan sekolahan TK. Sebagian besar sekolahan yang terendam berada di Wilayah Kecamatan Banjang, yakni, sebanyak 14 sekolah terdiri delapan SD dan enam TK.
Kecamatan Amuntai Utara terdapat empat SD dan tiga TK, sedangkan di Kecamatan Amuntai Selatan dan Sungai Pandan masing-masing dua SD yang terendam, dan Kecamatan Amuntai Tengah, Haur Gading dan Babirik, masing-masing satu sekolahan terendam. Amberani menambahkan, pihaknya juga telah mengeluarkan surat imbauan agar pihak sekolah melaporkan kerusakan infrasturktur dan peralatan sekolah akibat banjir.
"Apabila kondisi tersebut dianggap membahayakan siswa, maka UPT akan mengimbau kepala sekolah untuk meliburkan murid-muridnya, namun demikian keputusan akhir tetap berada di tangan kepsek," tuturnya.