REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan Indonesia Wardiman Djojonegoro mengimbau pemerintah segera mematangkan persiapan pendidikan Indonesia menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
"Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah makin dekat, pemerintah sudah perlu evaluasi persiapan pendidikan di Indonesia," kata Wardiman di Jakarta, Sabtu (22/2).
Menurut dia, evaluasi ini sudah patut dipercepat untuk mendapat gambaran terkait dengan ketertinggalan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Ketertinggalan tersebut, kata Wardiman, harus segera dimatangkan agar MEA 2015 tidak berbalik menjadi ancaman bagi pelajar dan lulusan Indonesia. Mereka tidak dapat bersaing dengan lulusan negara lain yang telah terlebih dahulu didukung pendidikan dengan kualitas baik di negaranya.
"Upah minimum regional di Indonesia tercatat lebih besar daripada Vietnam. Hal ini membuat negara kita akan banyak didatangi pekerja mereka," ucapnya.
Hal itu, kata dia, menjadi salah satu potensi ancaman bagi masyarakat dalam negeri karena mutu pendidikan Vietnam berada di atas Indonesia.
Selain itu, Wardiman mengimbau pemerintah untuk segera memperkuat tenaga pengajar Indonesia yang kemudian akan mempersiapkan pelajar dalam negeri agar unggul di ASEAN.
Selanjutnya, pengetahuan mengenai sains, menurut dia, sudah perlu diajarkan dengan kualitas baik pada jenjang SD, SMP, SMA, maupun perguruan tinggi.
Namun, lanjut dia, untuk maju di dunia modern ini bukan hanya pendidikan, melainkan juga peningkatan sumber daya manusia dalam penguasaan teknologi.
Ia berharap sains dapat segera dihadirkan dengan cara-cara yang menyenangkan sehingga minat para siswa tinggi pada materi-materi pelajaran ini. "Pengaruh iptek besar saat ini. Oleh karena itu, pemerintah harus pandai-pandai memajukannya dengan disertai pengembangan SDM Indonesia," katanya.