REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendiidkan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengungkapkan, keterlibatan publik pada prioritas kebijkan pendidikan nasional membantu perwujudan Rencana Strategi (renstra) Kemendikbud. Khususnya dalam pembangunan pendidikan dan kebudayaan pada lima tahun ke depan.
Anies menyebutkan, renstra yang saat ini tengah menjadi prioritas Kemendikbud terdiri atas tiga poin. Pertama, menguatkan pelaku pendidikan dan kebudayaan yakni, guru, siswa, orang tua dan kepala sekolah, untuk mebnetuk ekosistem yang sehat dan kuat.
"Kedua, percepatan peningkatan mutu dan akses pendidikan dan ketiga, mengembangkan efektifitas birokrasi pendidikan melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik," lanjutnya, Selasa (24/2).
Menurutnya, apabila ada kelibatan publik, renstra Kemendikbud dapat dilakukan dengan maskimal. Bahkan, akan lebih cepat terealisirkan baik pendidikan yang diperkotaan maupun yang di pedesaan.
Khususnya dalam pendidikan di tinggat daerah, ia mengatakan, kertelibatan peran masyarakat akan membantu memepercepat mutu dan pemerataan pendidikan.
“Kami (di birokrasi) mempunyai banyak sumber daya, tetapi kami memiliki batasan-batasan dalam pelaksanaan program-program baik dalam tata aturan maupun tata kelola dan besarnay ketertanggung jawaban ," tambahnya.
Di sisi lain, lanjutnya, publik, masyarakat memiliki kebebasan dan kreatifitas yang begitu luas dalam turut mengembangkan pendidikan tapi tidak dibatasi dengan ketertanggung jawaban.
"Sehingga, sinergi Pemerintah dan masyarakat yang ada, dapat mempercepat tercapainya tiga prioritas strategis itu. Agar peningkatan mutu pendidikan di tanah air menjadi lebih cepat tercapai dan merata."