Senin 02 Mar 2015 15:20 WIB

Dorong Percepatan Pembangunan, Mendikbud akan Bangun 200 SMK

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Damanhuri Zuhri
 Mendikbud Anies Baswedan
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Mendikbud Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia meningkatkan target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Untuk mendorong pencapaian target jumlah wisatawan tersebut, Mendikbud pun berencana akan membangun sejumlah sekolah khusus seperti di bidang pariwisata, pertanian, dan maritim.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, mengatakan pembangunan SMK tersebut ditempuh guna mempercepat pembangunan sesuai dengan target pemerintah.

"Tadi kita rapat konsolidasi program kan ada beberapa kegiatan yang terkait satu sama lain. Jadi, tadi kita konsolidasikan dan kalau dari sisi kami yang banyak tadi kita bicarakan adalah bagaimana percepatan pembangunan SMK-SMK untuk menopang rencana program, terutama di areal pertanian, infrastruktur, kemudian pariwisata dan kemaritiman," jelas Anies usai menemui JK di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (2/3).

Rencananya, kemendikbud akan menambah jumlah sekolah kejuruan dengan membangun 200 SMK berbagai bidang tahun ini. Kendati demikian, hingga saat ini anggaran pembangunan sekolah pun masih belum dibahas.

Penambahan jumlah SMK itu, kata dia, akan diikuti dengan penambahan jumlah tenaga pengajar. "Ke depan kita lakukan penyesuaian lagi,'' ungkap Mendikbud menambahkan. 

Menurut dia, pembangunan SMK khusus pariwisata sangat diperlukan guna mendorong pertumbuhan pariwisata Indonesia. Sebab, ia memperkirakan dalam waktu tujuh hingga 10 tahun mendatang, sektor pariwisata akan lebih menopang pendapatan negara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement