REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Djouhari Kansil mengajak sekolah menggiatkan kembali kegiatan ekstra kurikuler untuk menumbuhkembangkan kreativitas anak.
"Kegiatan seperti ini akan membantu anak mengembangkan kemampuan pengetahuan, psikomotorik atau keterampilan serta sikap anak. Selain itu juga memampukan anak membangun relasi-relasi sosial dengan anak-anak lainnya," kata Wagub saat membuka rapat koordinasi terintegrasi bidang pendidikan dan kesehatan di Manado, Rabu (4/3).
Kegiatan ekstra kukurikuler seperti palang merah remaja, kepramukaan, usaha kesehatan sekolah bekerja sama dengan puskesmas, kata dia, tidak hanya mengajarkan anak mengembangkan kreativitas, tetapi juga hidup bersih dan sehat terhindar dari berbagai kuman penyakit.
"Manfaat lainnya ekstra kurikuler bisa menghindarikan anak-anak dari perilaku seks bebas, minuman keras serta tindakan kriminal lainnya," ujarnya.
Bahkan kata Wagub, tampilnya anak dalam kegiatan usaha kesehatan sekolah yang bermitra dengan puskesmas dapat membantu peserta didik berperilaku sehat menghindari penularan penyakit demam berdarah.
"Majunya pendidikan juga tidak dapat dipisahkan dari peran lembaga kesehatan. Karena itu dua sektor ini memegang peran penting dalam proses pencapaian tujuan pembangunan yang selama ini kita perjuangkan," ujarnya.
Wagub memberikan apresiasi kepada jajaran Dinas Pendidikan Nasonal Sulut yang terus meningkatkan kualitas pendidikan dari daerah ini dengan indikator capaian yang cenderung positif.
Di antaranya kata dia, angka partisipasi sekolah kelompok umur 7-12 tahun sebesar 98,91 persen, umur 13-15 tahun sebesar 90,45 persen, umur 16-18 tahun sebesar 66,81 persen.