Rabu 04 Mar 2015 13:46 WIB

Agar Perpustakaan Bisa Tarik Minat Generasi Gadget

Mencari literasi di perpustakaan
Foto: dok SDF
Mencari literasi di perpustakaan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perpustakaan dituntut lebih kreatif menark pengunjung agar tidak kalah bersaing dengan dunis digital. Di satu sisi, keberadaan digital justru mempermudah keberadaan perpustakaan. Buku elektronik yang kian populer membuat perpustakaan saat ini tidak lagi membutuhkan banyak ruang.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada (UGM) Iwan Dwi Prahasto mengatakan basis data dan informasi kini kian mendukung perpusatakaan digital. Menurutnya, perpustakaan harus berbenah, baik dari sisi tampilan fisik perpustakaannya maupun pengelola perpustakaan, sehingga pengguna lebih nyaman.

Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Agus Rusmana mengatakan generasi gadget tidak bisa dibubarkan atau dilarang. "Peran pustakawan bukan melawan generasi gadget, tetapi mengelola dan mengarahkan perilaku mereka agar dapat terampil mendapatkan dan menguasai informasi serta ilmu dan pengetahuan yang benar dan bertanggung jawab," katanya, dalam seminar "Tantangan Perpustakaan Dalam Membangun Kemampuan Baca Generasi Gadget Pada Era Digital, Selasa (3/3).

Untuk itu, kata dia, setiap pustakawan mau membuka diri menerima kehadiran generasi gadget dan berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan perpustakaan dalam "persaingan" tersebut. Pemikiran bahwa perpustakaan tidak lagi dibutuhkan setelah ada situs jejaring, menurutnya merupakan pemikiran yang keliru. Pasalnya, banyak sekali komponen dan karakter perpustakaan yang tidak dimiliki situs jejaring.

Menurut dia, situs jejaring tidak menyeleksi materi yang diterimanya dari seorang uploaders. Dalam situs jejaring apapun yang dimasukkan akan diterima dan seketika itu dipublikasikan, sedangkan di perpustakaan semua materi yang masuk dan disajikan menjalani proses seleksi yang ketat oleh pustakawan.

"Untuk membuat generasi gadget kembali tertarik pada perpustakaan dan pustakawannya, maka mereka harus 'berdandan' sesuai gaya generasi ini," katanya.

Ia mengatakan setelah generasi gadget telah menjadi "teman selevel" dalam bidang gadget, maka mulailah dibentuk perilaku informasi yang benar tanpa harus meninggalkan kesukaan mereka terhadap gadget. Dalam hal ini pustakawan dituntut untuk mengelola layanan koleksinya sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah dan cepat digunakan.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement