REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan SMK akan digelar mulai 13 April mendatang. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada 2015 ini, sejumlah sekolah di Indonesia akan menjadi percontohan penyelenggaraan UN berbasis computer atau computer based test (CBT).
Dari 700 sekolah yang akan ambil bagian di seluruh Indonesia, 54 di antaranya berada di Surabaya, terdiri dari 20 SMA dan 34 SMK. Dengan jumlah tersebut, Surabaya menjadi daerah dengan keikutsertaan sekolah terbanyak dalam proyek percontohan UN.
Kepala Humas Dinas Pendidikan Surabaya, Eko Prasetyoningsih menyampaikan, tidak ada laporan kendala yang disampaikan sekolah. “Kami memang sudah terbiasa dengan ujian online, jadi sepertinya tidak ada masalah,” kata Eko kepada Republika, Senin (9/3).
Pelaksanaan UN daring, menurut Eko, sejalan dengan amanat Wali Kota Tri Rismaharini agar tidak ada lagi kecurangan dalam UN. “Dengan adanya CBT ini, anak-anak akan konsen pada pekerjaannya masing-masing. Mereka memegang perangkat sendiri, dan soalnya berbeda. Jadi, mau tanya ke siapa? Makanya CBT ini menghindari kecurangan,” ujar dia.
Eko melanjutkan, para siswa tengah menjalani serangkaian uji coba (tryout) yang diselenggarakan mandiri oleh masing-masing sekolah. Kepada orangtua siswa, Eko mengimbau untuk tidak khawatir. “Orangtua mohon dukung putra-putrinya, jangan khawatir, doakan,” kata dia.