REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta mendorong Sekolah Menengah kejuruan (SMK) yang ada di Bali untuk membuka jurusan yang lebih menarik minat siswa. Jurusan-jurusan baru tersebut menurutnya harus sesuai dengan tuntutan kekinian.
"Jurusan yang disediakan hendaknya lebih kreatif, seperti kewirausahaan dan bisnis," kata Sudikerta di Gianyar, Kamis (12/3).
SMK mulai saat ini, kata Sudikerta tak lupa harus memasukkan aspek internasional di dalmnya. Tujuannya, supaya siswa siap menghadapi dunia kerja yang ke depannya dipastikan bersifat global.
Bali yang terkait erat dengan pariwisata dunia misalnya, hendaknya bisa disokong lulusan-lulusan SMK yang berbekal pengetahuan seperti bisnis internasional. Pemerintah Provinsi Bali juga memberikan beasiswa kepada siswa kurang mampu yang berminat masuk SMK. Besarannya maksimal lima juta rupiah per tahun.
Kepala Sekolah SMK Negeri II Sukawati, I Gusti Made Umbrana mencontohkan sekolahnya memiliki delapan jurusan yang berhubungan dengan kesenian dan kerajinan. Jurusan-jurusan tersebut antara lain Kria Keramik, Kria Tekstil, Logam, Kayu Ukir, dan Pariwisata.
"Untuk beasiswa, ada sekitar 125 siswa miskin di sekolah ini yang menerimanya, sekitar Rp 3,5 juta per tahun," kata Umbrana.