REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sebanyak 36 siswa berkebutuhan khusus di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), akan mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun 2015. Siswa inklusi yang akan mengikuti UN terdiri dari empat siswa SMP, 25 siswa SMA dan tujuh siswa SMK.
Kepala Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Dinas Pendidikan Kota Padang, Andi Defriyan mengatakan siswa inklusi ini akan mengikuti UN dengan jadwal yang sama dengan UN siswa biasa, hanya saja anak inklusi ini akan didampingi oleh guru pendamping sesuai dengan kebutuhannya.
"Kami hanya memberi data siswa inklusi yang akan mengikuti UN, mengenai prosedur dan pelaksanaannya kami serahkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi," katanya, Kamis (19/3).
Siswa inklusi adalah siswa berkebutuhan khusus, seperti anak berhambatan penglihatan (tuna netra), berhambatan pendengaran (tuna rungu) dan anak yang penglihatannya kabur (low vision) yang bersekolah di sekolah biasa.
Ia mengatakan bahwa di Kota Padang terdaspat 78 sekolah yang sudah menyelenggarakan sekolah inklusi, terdiri atas 9 sekolah TK atau Paud, 49 SD, 11 SMP, 6 SMA dan 3 SMK, lanjutnya.
Staf Unit Pelaksana Teknis Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Dinas Pendidikan Kota Padang, Dyah Rachmadhini, mengatakan tidak semua anak inklusi atau anak berkebutuhan khusus yang bisa bersekolah di sekolah biasa.
Ia mengatakan anak inklusi yang akan mengikuti sekolah biasa harus diperiksa terlebih dahulu di layanan autis, apakah anak tersebut mampu dan memenuhi syarat untuk bersekolah di tempat biasa atau tidak.
Setelah anak-anak ini memenuhi syarat, selanjutnya akan direkomendasikan ke pihak sekolah-sekolah yang sudah menyelenggarakan inklusi, lanjutnya.
"Hingga saat ini sudah ada sekitar 1.370 anak inklusi yang sudah bersekolah di tempat biasa, yaitu sekolah-sekolah yang sudah menyelenggarakan inklusi," ungkapnya.