REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia selama ini dinilai mengalami darurat guru sekolah dasar (SD). Menurut Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistyo kondisi itu lantaran banyaknya 'titipan' calon pegawai negeri sipil (CPNS) di daerah, sehingga menyebabkan guru honorer menumpuk.
"Kami melaporkan kepada Wapres Jusuf Kalla bahwa saat ini terjadi kekurangan guru yang sangat besar di Indonesia, terutama guru sekolah dasar," kata Sulistyo di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (18/3).
PGRI mencatat, sedikitnya SD kekurangan 400 ribu guru berstatus PNS yang tersebar merata di seluruh wilayah Tanah Air. Angka tersebut terus bertambah setiap tahunnya.
Menurut Sulistyo, darurat guru itu terjadi karena Pemerintah tidak memiliki data akurat mengenai jumlah pehlawan tanpa tanda jasa yang ada di Tanah Air. Selama ini, pemerintah menyatakan jumlah guru berstatus PNS sudah mencukupi sehingga perlu dilakukan moratorium.