Jumat 20 Mar 2015 20:18 WIB

Ini Antisipasi Kemendikbud Hindari Gangguan Pelaksanaan Ujian Nasional

Rep: c26/ Red: Dwi Murdaningsih
Siswa SMA Darunnajah mengerjakan soal mata pelajatan Kimia saat Ujian Nasional (UN) di SMA Darunnajah, Jakarta Selatan, Selasa (15/4)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Siswa SMA Darunnajah mengerjakan soal mata pelajatan Kimia saat Ujian Nasional (UN) di SMA Darunnajah, Jakarta Selatan, Selasa (15/4)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ujian Nasional selalu rawan hambatan yang berakibat terganggunya pelaksanaan tes kelulusan itu. Oleh karena itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mengantisipasi kemungkinan tersebut dengan dua cara yaitu pengawasan dan kendali mutu.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan (Puspendik Balitbang) Kemendikbud, Nizam mengatakan pertama pihaknya akan melakukan pengawasan ketat pada perusahaan percetakan. Pengawasan ini dilakukan dengan menempatkan petugas di setiap percetakan untuk mengontrol langsung.

"Di percetakan selalu ada petugas yang mengawasi setiap hari," kata Nizam, Jumat (20/3) di Gedung Kemendikbud, Jakarta Pusat.

Ia mengatakan petugas terdiri dari Puspendik Balitbang dan Polimedia yang akan bergantian setiap hari mengawasi proses percetakan. Petugas itu juga harus memastikan laporan yang diterima Kantor Kemendikbud sesuai dengan hasil di lapangan sebenarnya.

Selain pengawasan langsung,  Kemendikbud juga akan melakukan kendali mutu. Fungsinya agar soal yang dicetak kualitasnya tetap bagus. Pihaknya akan mengecek hasil naskah jadi terutama lembar jawaban ujian. Pasalnya lembar tersebut rawan tak terbaca di komputer seperti yang pernah ditemukan sbeelumnya. Akibat hasil cetak yang miring, lembar isian itu tak terbaca dan harus dicetak ulang.

Dua antisipasi itu dirasa Nizam menjadi langkah untuk mencegah terjadinya gangguan saat pelaksanaan ujian nanti. Tak hanya memastikan jumlah mencapai target, namun juga hasil cetakan juga harus memuadkan.

"Jadi tidak hanya kuantitas tapi juga kualitasnya," tambahnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement