REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, mengatakan beredarnya buku mengandung kekerasan akibat ditulis secara tergesa-gesa. Buku Pendidikan Agama Islam kelas XI SMA yang beredar di Jombang merupakan kurikulum 2013 yang dibuat dengan waktu singkat.
"Kalau sebuah kurikulum disampaikan tergesa-gesa, beginilah akhirnya munculnya," kata Anies kepada wartawan di Gedung Kemendikbud, Jakarta Pusat, Jumat (20/3).
Menurutnya, buku ini dikerjakan dalam waktu yang singkat karena mengejar target distribusi. Oleh karena itu, isinya belum dievaluasi secara matang. Hal ini akibat dari pengerjaannya yang hanya enam bulan dan dinilai terburu-buru.
Kemendikbud akan menarik buku yang mengajarkan radikalisme tersebut dari peredarannya. Setelah ditarik, kemudian buku tersebut akan dikaji lebih dalam dan dipersiapkan penggantinya.
Anies mengatakan pihaknya akan menyiapkan langkah pencegahan ke depannya. Buku pelajaran yang terbit akan melalui proses pengkajian yang matang.
Selain itu, akan melibatkan banyak pengkaji dari berbagai kalangan. Kemudian yang terpenting persiapannya dihimbau tidak tergesa-gesa mengejar waktu. Semuanya harus berjalan seusia prinsip-prinsip negara.