Selasa 24 Mar 2015 14:26 WIB

Prioritas, Soal UN Dikirim ke Kawasan Pulau Lebih Dulu

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
 Panitia membongkar amplop lembar jawaban ujian nasional tingkat SMP dan sederajat yang akan dipindai di Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Kota Bandung, Selasa(6/5).  (foto: Septanjar Muharam)
Panitia membongkar amplop lembar jawaban ujian nasional tingkat SMP dan sederajat yang akan dipindai di Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Kota Bandung, Selasa(6/5). (foto: Septanjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pelasksana tugas (Plt)  Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulsel Salam Soba menuturkan telah mempersiapkan sistem pengiriman paket soal UN untuk seluruh SMA di Sulsel. Menurut dia kawasan kepulauan akan diprioritaskan karena  daerah tersebut aksesnya lebih sulit ketimbang yang lain.

"Kita akan kirim terlebih dahulu ke kawasan kepulauan Selayar dan daerah Pangkep. Daerah itu akan dijadikan prioritas utama," ujar Salama, Selasa (24/3).

Sejauh ini PT Adi Perkasa selaku perusahan yang mencetak naskah UN untuk provinsi Sulsel telah merampungkan tugasnya. Rencananya pendistribusian ini akan dilakukan pada 29 Maret. Salam menuturkan, pada awal pengiriman naskah, dia memastikan daerah terluar seperti di Selayar dan Pangkep akan diberikan jadwal lebih cepat karena ditakutkan adanya gangguan pengiriman.

Sementara mengenai UN CBT, Kementrian Pendidikan telah merampungkan sertifikasi untuk Provinsi Sulsel. Sebanyak 22 SMA/SMK dipastikan bisa menggelar UN secara online. Menanggapi hal ini, Salam menjelaskan, SMA/SMK terpilih telah melakukan persiapan untuk mengikuti persiapan UN online. Meski peralatan yang ada di sekolah belum semuanya rampung, tapi dia memastikan hal ini tidak akan menghambat SMA/SMK untuk UN online.

Sementara, Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Arismunandar mengatakan, pihkanya telah menyiapkan 600 unit komputer untuk mendukung penerapan UN online. Sarana ini berasal dari sembilan fakultas yang ada di program sarjana sekitar 500 unit dan program pasca sarjana sekitar 100 unit.

"Jika memang bersedia maka pihak sekolah dan pengawas serta peserta bisa datang langsung ke UNM dan melaksanakan UN online di sini," ujar dia.

Menurut Aris, UN online ini sangat baik untuk diterapkan dalam dunia pendidikan. Pasalnya hal ini mengurangi kecurangan lain pada saat test kaarena hasilnya bisa langsung dilihat, termasuk dengan mengurangi sogok-menyogok.

"Ini juga mengurangi penggunaan anggaran yang besar dari pencetakan naskah," jelasnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement