Kamis 26 Mar 2015 04:00 WIB

Sekolah Diimbau Bentengi Siswa dari Paham ISIS

Rep: C23/ Red: Yudha Manggala P Putra
  Massa yang tergabung dalam Persatuan Pemuda Peduli Indonesia menggelar aksi teatrikan saat unjuk rasa damai menolak ISIS di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (15/3).   (Republika/Agung Supriyanto)
Massa yang tergabung dalam Persatuan Pemuda Peduli Indonesia menggelar aksi teatrikan saat unjuk rasa damai menolak ISIS di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (15/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengimbau lembaga pendidikan, terutama sekolah, untuk membentengi siswa-siswinya dari paham Islamic State Iraq Suriah (ISIS). Jika tidak memiliki benteng yang kuat, tambah Susanto, paham ISIS bisa masuk melalui sekolah.

"Oleh karena itu, upaya yang perlu dilakukan pertama, pastikan tenaga pendidik dan kependidikan memiliki pemikiran keagamaan yg inklusif, bukan garis keras," jelas Susanto melalui keterangan persnya, Rabu (25/3).

Selain itu, tambah dia, siswa penting  mengetahui  ciri-ciri pemikiran radikal, modus rekrutmen, dan kiat praktis  menghindari pemikiran radikal, agar siswa terbentengi dan tidak terpengaruh ISIS.

Anjuran terakhir yang disarankan Susanto adalah perlu adanya pemantauan dan deteksi dini terhadap aktivitas siswa agar tidak terjebak dan jadi korban ISIS oleh pihak sekolah. "Mengingat beberapa kasus terungkap terkait ISIS," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno juga sempat menyampaikan kecurigaannya bahwa ada 514 warga negara Indonesia yang telah bergabung dengan ISIS. Dia juga mewacanakan untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) terkait ISIS.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement