REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jerman menjadi negara yang penting bagi pelajar Indonesia. Deputi Direktur Deutscher Akademischer Austausch-Dienst (DAAD), Svann Langguth mengatakan, Jerman menjadi destinasi utama sebagai negara tujuan studi di Eropa dan nomor lima dalam pilihan studi luar negeri pelajar Indonesia setelah Australia, Amerika, Malaysia, dan Jepang.
"Dalam statistik Jerman, Indonesia juga penting karena masuk dalam 10 besar pelajar terbanyak dari luat Jerman," kata Svann di Jakarta, Jumat (27/3).
Saat ini, Svann menambahkan ada 3.000 mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Jerman. Jumlah ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Di tahun 2012 bahkan terjadi peningkatan tajam jumlah mahasiswa baru yang datang ke Jerman, yakni sebanyak 1.099 mahasiswa dari 770 di tahun 2011.
Hingga tahun 2020, Jerman menargetkan ada sebanyak 3.500 mahasiswa yang berhasil mengencap pendidikan disana.
Di Indonesia DAAD merupakan jembatan bagi berbagai universitas Jerman di Indonesia. Berbagai program kolaborasi pendidikan diselenggarakan. Seperti beasiswa, pertukaran pelajar hingga kolaborasi riset.
Secara khusus DAAD bahkan menjadi wadah bagi mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studi S2 dan S3 di Jerman. "Fokus kita adalah mereka yang mau penelitian akademis, dan itu dilakukan oleh S3. Untuk beasiswa S2 juga ada tapi pada program-program tertentu yang dianggap penting dalam membantu negara berkembang," katanya.