REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pengiriman naskah soal dan lembaran pengisian jawaban ujian nasional di Provinsi Sulawesi Tenggara mengutamakan sekolah penyelenggara di wilayah terpencil atau sulit sarana dan prasarana transportasi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara (Sultra) Damsid, di Kendari, Minggu, mengatakan penyelenggaraan ujian nasional (UN) sudah menjadi tugas rutin setiap tahun, sehingga jajaran Dikbud setempat sudah memiliki pengalaman dan strategi.
Namun, menurutnya, tidak berarti meremehkan kegiatan nasional tersebut, karena mungkin saja situasi setiap tahun berbeda dengan tahun sebelumnya sehingga perlu perencanaan matang.
Wilayah Sultra, kata dia, distribusi sual UN itu dibagi tiga, yakni pengiriman soal wilayah daratan, pengiriman soal wilayah kepulauan dan gabungan antara daratan dan kepulauan.
"Wilayah daratan cukup menggunakan sarana kendaraan bermotor, kepulauan menggunakan sarana kapal laut. Tetapi ada wilayah yang dijangkau menggunakan sarana kendaraan bermotor dan sarana transportassi laut," katanya lagi.
Kabupaten Wakatobi, Buton Utara, Buton, Konawe Kepulauan dan sebagian Konawe Utara serta Bombana menjadi prioritas, karena harus menggunakan sarana kendaraan bermotor dan dilanjutkan dengan sarana kapal laut.
Sedangkan Kota Kendari, Konawe Selatan, Konawe, Kolaka Timur, Kolaka dan Kolaka Timur cukup menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
"Dinas Pendidikan bekerjasama dengan kepolisian untuk menjamin pengamanan pengiriman dokumen negara berupa naskah soal dan lembar pengisian jawaban," ujarnya pula.
Seluruh soal UN dikirim hingga tiba di ibu kota kabupaten, sedangkan distribusi ke kecamatan hingga sekolah dipercayakan kepada Dinas Pendidikan masing-masing kabupaten dengan mendapat pengawalan ketat personel kepolisian.
Pelaksanaan UN tingkat SMA sederajat tahun ajaran 2014/2015 akan dilakukan serentak pada 13--15 April 2015. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra menyebutkan peserta UN tingkat SMA/ MA 28.733 siswa, SMA LB 217 peserta, dan SMK sebanyak 7.491 peserta.