REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepala Dinas Pendidikan Riau bekerja sama dengan Forum Pengembangan Anak Penyandang Autis meluncurkan program "Rumah Autis" untuk memfasilitasi kegiatan aktif para penyandang autis. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau Dwi Agus Sumarno mengatakan rumah autis atau autis centre ini wadah para penyandang agar dapat mengapresiasikan bakat yang dimilikinya, melakukan kegiatan kreatif dalam hal pengembangan kemampuan nonakademik.
Dwi menjelaskan program "Rumah Autis" akan diawali pada hari Ahad (5/4) berupa kegiatan jalan santai bersama anak penyandang autis. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Jalan Gajah Mada, Pekanbaru sebagai bentuk peringatan Hari Autis.
Nantinya, anak-anak autis akan menunjukan kebolehan mereka di bidang seni berupa peragaan busana, seni musi perkusi, tarian, dan nyanyian. Ia mengatakan tujuan kegiatan itu adalah sebagai wujud bahwa penyandang autis memiliki hak dan kemampuan yang sama dengan anak lainnya. Mereka butuh kebebasan untuk menyalurkan bakat yang dimiliki, sehingga tidak boleh ada intimidasi dan celaan terhadap penyandang autis.
"Dibagian lain juga akan ada peragaan hasil karya anak dan medali serta piagam-piagam penghargaan yang diraih oleh anak-anak berkebutuhan khusus," tuturnya.
Total penyandang autis di Provinsi Riau mencapai 1.044 yang tersebar dibeberapa kabupaten. Namun, ia mengatakan jumlah tersebut belum sebanding dengan tenaga pendidik yang hanya mencapai 23 orang.