REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -– Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer, atau computer based test (CBT) 2015 di Solo, Jateng, tak berjalan mulus. Satu diantara 13 sekolahan peserta ujian menyatakan mundur, yakni SMAN 1.
Mundurnya SMAN 1 dari UN cukup mengejutkan. Padahal, SMAN 1 merupakan sekolah paling favorit di sana. "Pihak sekolah mengirimkan surat resmi terkait ketidaksiapan menggelar UN berbasis komputer," kata Aryo Widyatoko, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Selasa (7/4).
Berdasarkan isi surat pengunduran diri SMAN 1 Solo, dilakukan atas beberapa pertimbangan. Diantaranya, persiapan dari beberapa pihak yang menyangkut sistem yang akan digunakan dalam UN komputer belum sempurna.
Kemudian juga pertimbangan lain, yakni Petunjuk Operasional Standar (POS) UN CBT yang berkaitan dengan penyelesaian kendala yang terjadi di lapangan belum dijelaskan detil teknik penyelesaiannya.
Selain itu, hasil ujian nasional yang akan dipergunakan sebagai pertimbangan untuk masuk ke Perguruan Tinggi. Serta satu pertimbangan lain, yaitu setelah melalui beberapa latihan ujian dengan menggunakan sistem CBT dan mengalami beberapa kegagalan.
"Berpijak dari persoalan tersebut, maka melalui perwakilan kelas, rapat dewan pendidik, serta komite sekolah untuk mengikuti ujian nasional secara Paper Based Test (PBT). Itu yang disebutkan dalam surat pengunduran diri SMAN 1," jelas Aryo.
Kepala Disdikpora Kota Solo, Etty Retnowaty, mengatakan, 13 sekolah lain sudah siap melaksanakan UN komputer. Ke-13 sekolah tersebut, SMAN 3, SMA Regina Pacis, SMA Batik 1, SMKN 1, SMKN 2, SMKN 3, SMKN 4, SMKN 5, SMKN 6, SMKN 9, SMK Al Islam, SMPN 1 dan SMPN 4.