Selasa 07 Apr 2015 20:05 WIB

'UN Berbasis Komputer Harus Dilangsungkan Bertahap'

Ujian Nasional
Foto: Yasin Habibi/Republika
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Popong Otje Djundjunan mengatakan ujian nasional berbasis komputer atau "Computer Based Testing" harus dilaksanakan secara bertahap.

"UN berbasis komputer harus dilangsungkan bertahap dan melihat situasi serta kondisi," ujar Popong usai raker dengan Mendikbud di Jakarta, Selasa (7/4).

Popong menilai UN berbasis komputer tersebut sangat baik untuk kemajuan pendidikan di Tanah Air. "Jadi usaha apapun untuk kemajuan pendidikan, akan kami dukung," tambah dia.

Politisi Golkar itu menilai wajah pendidikan di Tanah Air masih timpang, karena mutu pendidikan di Jakarta berbeda dengan Papua.

Untuk itu perlu adanya upaya perbaikan mutu pendidikan sebelum menerapkan UN berbasis komputer secara keseluruhan.

UN berbasis komputer akan dilangsungkan di 585 sekolah baik SMA/SMK dan SMP. UN baik berbasis kertas dan komputer untuk tingkat SMA/SMK akan dilangsungkan pada 13 April hingga 15 April.

UN berbasis komputer itu menjadi proyek percontohan. Pada 2014, UN berbasis komputer dilangsungkan di sekolah Indonesia di Malaysia dan Singapura.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, UN 2015 tidak lagi menentukan kelulusan. Pada tahun sebelumnya, UN menyumbang porsi 60 persen kelulusan.

Mendikbud Anies Baswedan menegaskan pada UN 2015 yang ditekankan adalah kejujuran. "Jujur, jujur, jujur, baru prestasi," tukas Anies.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement