Rabu 08 Apr 2015 09:44 WIB

Simulasi UN Online Banyak Kendala

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah siswa SMK Negeri 2 Solo mengerjakan soal latihan Ujian Nasional (Unas) 2015 secara online di aula sekolah setempat, Solo, Jawa Tengah, Rabu (1/4).
Foto: Antara/Maulana Surya
Sejumlah siswa SMK Negeri 2 Solo mengerjakan soal latihan Ujian Nasional (Unas) 2015 secara online di aula sekolah setempat, Solo, Jawa Tengah, Rabu (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Simulasi Ujian Nasional (UN) 2015 yang menerapkan sistem Computer Base Test (CBT) atau UN online di Kota Solo, Jateng, menemui berbagai kendala. Kendala utama paling dominan soal fasilitas pendukung ketersediaan online, dipastikan tidak mampu mencukupi kapasitas yang dibutuhkan.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Solo, Etty Retnowati,  kendala utama masalah kapasitas bandwidth dan proses download. ''Kondisi ini memicu sejumlah sekolah bakal mundur dari keikutsertaan UN CBT ini,'' katanya, Rabu (8/4).

''Saya mengakui, memang ada permasalahan, terutama masalah proses download dan bandwidth. Kapasitas yang dimiliki saat ini, jelas tidak mampu untuk melayani sekian ratus siswa peserta UN 2015. Jika dipaksanakan bisa jebol. Paling tidak, tak mampu mengangkat kalau semua online.

''Kami minta kepada sekolah setelah pelaksanaan simulasi UN CBT usai segera melakukan evaluasi. Selanjutnya, melapor. Tentu saja, terkait permasalahan muncul yang dihadapi. Etty yakin, pasti banyak permasalahan yang terjadi.

Etty menambahkan, setelah itu, pihaknya akan mempertimbangkan lebih lanjut. ''Apabila ternyata ada kendala yang tidak bisa diatasi, maka jangan memaksa diri untuk terus ikut UN CBT. Kalau perlu sekolah mundur dari keikutsertaan UN CBT. Itu demi kebaikan semuanya,'' tambah Etty.

Seperti yang dilakukan SMAN 1 Solo. Sekolah favorit di Kota Bengawan ini, menyatakan mundur dari UN CBT 2015. Menurut Aryo Widyantoko, Sekretaris Dinas Dikpora Kota Solo, mundurnya SMAN 1 Solo karena lebih memilih menyelenggarakan UN berbasis kertas atau paper based test (PBT).

''Mundurnya SMAN 1 Solo dalam penyelenggaraan UN CBT 2015 sudah disampaikan Kepala SMAN1, Thoyibbun, melalui surat''.

Menurut Aryo, salah satu penyebabnya, adalah menyangkut persiapan dari beberapa pihak terkait sistem yang akan digunakan dalam UN CBT yang belum sempurna. Panitia Ujian Nasional (UN) Kota Solo 2015 menyatakan bahwa UN 2015 untuk jenjang SMA/SMK dan SMP yang memakai sistem computer based test (CBT) di Solo hanya diikuti sebanyak 13 sekolah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement