Rabu 08 Apr 2015 12:50 WIB

Tiga Sekolah di Bogor Gelar Ujian Nasional Online

Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan (kanan) memantau jalannya simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (Computer Based Test) di SMAN 1 Depok, Jawa Barat, Kamis (2/4).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan (kanan) memantau jalannya simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (Computer Based Test) di SMAN 1 Depok, Jawa Barat, Kamis (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dinas Pendidikan Kota Bogor, Jabar menyatakan, hanya tiga sekolah SMA/MA dan SMK mampu mengikuti ujian nasional berbasis komputer atau secara "online" yang akan dilaksanakan pada pertengahan April 2015.

"Untuk pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer atau secara 'online' hanya ada tiga sekolah yang siap melaksanakan yakni SMK Negeri 3, SMK Infokom, dan SKM Wikrama," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor Fahrudin, di Bogor, Rabu.

Menurutnya, ketiga sekolah tersebut memiliki fasilitas komputer dan jaringan internet yang memadai dibanding sekolah-sekolah lainnya yang ada di Kota Bogor.

Ketiga sekolah tersebut akan melaksanakan ujian berbasis komputer atau "computer based test" (CBT) sesuai jadwal yang telah ditentukan yakni dimulai dari 13 April hingga 15 April untuk SMA/MA dan 16 April 2015 untuk SMK.

Ujian nasional secara online ini akan diikuti sekitar 1.000 orang siswa dari ketiga sekolah tersebut.

Dalam pelaksanaannya di setiap sekolah satu unit komputer digunakan oleh tiga siswa secara bergantian.

Untuk sesi pertama ujian dimulai pukul 08.30 WIB sampai 10.30 WIB, sesi kedua 10.30 - 12.30 WIB, dan sesi ketiga dari 14.00 - 16.00 WIB."Sehingga jadwal ujiannya ada tiga sesi dalam satu hari," katanya.

Menurutnya, dalam menghadapi ujian nasional CBT atau sistem "online" ini para siswa sudah berlatih dan mengikuti "try out" yang dilaksanakan selama tiga hari.

Untuk mengantisipasi gangguan virus di komputer ujian, Dinas Pendidikan melakukan langkah antisipasi.

"Jaringan komputer di tiga sekolah tersebut sudah terintegrasi ke pusat via internet. Dan komputer tidak bisa membuka yang lain selain hanya ujian saja," katanya.

Untuk mengantisipasi gangguan listrik, menurut Fahrudin upaya tersebut telah disiapkan dengan mengirimkan surat ke PT PLN guna memastikan listrik tetap menyala selama proses ujian berlangsung di tiga sekolah tersebut.

"Kita sudah surati PLN meminta untuk disediakan genset dan juga meminta untuk tidak mematikan listrik selama ujian berlangsung," katanya.

Ia mengatakan pelaksanaan ujian nasional tengkat SMA/MA/SMK diikuti oleh 19.433 pelajar yang terdiri dari 6.599 orang siswa SMA, 1.008 MA, dan 11.826 siswa SMK.

Sedangkan jumlah sekolah penyelenggara sebanyak 43 sekolah dari 49 SMA, 10 sekolah dari 15 MA, dan 73 sekolah dari 84 SMK yang ada di Kota Bogor.

"Total sekolah yang mengikuti ujian nasional tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 148 sekolah. Sisanya sekolah yang tidak menyelenggarakan menginduk ke sekolah penyelenggaran sesuai rayon masing-masing," katanya.

Ia menambahkan, persiapan untuk penyelenggaraan ujian nasional telah dilakukan.

Saat ini tinggal menunggu soal ujian yang akan dikirim H-1 dengan titik bongkar di SMA Negeri 1, SMK 1 dan MAN 1.

"Sedangkan untuk pelajar yang tidak dapat mengikuti ujian nasional di hari pertama, dapat mengikuti ujian susulan yang dilaksanakan mulai tanggal 20 April," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement