Rabu 08 Apr 2015 15:14 WIB

Siswa Berkebutuhan Khusus Didampingi Saat UN

Rep: c97/ Red: Dwi Murdaningsih
Siswa SMA saat melaksanakan ujian nasional.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Siswa SMA saat melaksanakan ujian nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Dinas Pendidikan Pemuda dan Oleh Raga Kabupaten Sleman memfasilitasi peserta ujian nasional berkebutuhan khusus. Karena itu, Disdikpora Sleman meninta Disdikpora DIY untuk disediakan pendampingan dan soal khusus untuk para peserta.

Di Sleman sendiri ada empat orang peserta UN berkebutuhan khusus. Dua siswa menyandang tuna netra dan low fision dari MAN Maguwoharjo. Satu siswa low fision dari SMAN 1 Ngaglik. Satu siswa dengan pendengaran lemah di SMK Budi Mulia 2. Selama ujian siswa akan didampingi pendamping khusus dari Disdikpora.

"Bagi peserta tuna netra, soal disajikan dengan huruf braille.  Dan soal dengan ukuran huruf 20 bagi siswa low fision. Sedangkan bagi siswa dengan pendengaran lemah, mungkin hanya akan terkendala dalam mata pelajaran Bahasa Inggris," kata Kepala Bidang Kurikulum dan Kesiswaan, Ery Wardana, Rabu (8/4).

Namun untuk mekanisme selanjutnya, Ery masih menunggu kepastian dari Disdikpora Provinsi. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, siswa tuna netra dan low fision lebih memilih dibacakan soalnya.

Pasalnya, jika siswa membaca sendiri akan membutuhkan waktu yang lama. Apalagi lembar jawab soal UN ukurannya relatif kecil. Sehingga penyandang low fision akan mengalami kesulitan. Maka itu akan lebih mudah jika dituliskan pendamping.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement