Kamis 09 Apr 2015 10:01 WIB

Siswa SMK Aceh Barat Dicoret dari Ujian Nasional

Suasana Ujian Nasional Paket B di SMAN 22 Jakarta Timur, Selasa (6/5).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Suasana Ujian Nasional Paket B di SMAN 22 Jakarta Timur, Selasa (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Dua siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, dicoret namanya dari peserta ujian nasional, 13-15 April 2015, karena terlibat kasus pencurian. Ratna (40) ibu salah seorang siswa di Meulaboh mengatakan anaknya saat ini masih ditahan dalam Lapas Kelas II B Meulaboh.

"Saya sudah datang ke sekolah minta agar anak saya tetap diikutsertakan pada UN tapi kepala sekolahnya mengatakan nama anak saya sudah dicoret," kata dia, Kamis (9/4).

Dia menceritakan, anaknya terlibat kasus pencurian dan sudah divonis hukuman pidana selama enam bulan kurungan penjara karena mencuri beberapa peralatan sekolah dengan tiga orang rekannya yang satu sekolah.

Dalam kasus ini, ada dua siswa yang dijatuhi hukuman yang sama serta dicoret nama dari kesertaan UN, sementara ada satu orang lagi masih kelas-2 serta masih berusia dibawah umur, dibebaskan.

Sebelumnya pada pelaksanaan ujian akhir sekolah (UAS) beberapa waktu lalu kedua anak tersebut dikeluarkan dari sel dan diperkenankan mengikuti dengan diantarkan langsung ke sekolah oleh pihak Lembaga Pemasayarakatan Kelas II-B Meulaboh. "UAS sudah ikut dia diantar ke sekolah. Tapi inikan UN adalah terakhir anak saya di sekolah kalau memang sudah dicoret namanya, bagaimana nasib anak saya," ujar Ratna didampinggi suaminya Said Marwan.

Warga Desa Drien Rampak, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat ini mengadukan nasibnya tersebut kepada aktivis Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandan Aceh Pos Meulaboh meminta agar dicarikan solusi agar anaknya tetap ikut UN pada tahun ini.

Akan tetapi usahanya tersebut berujung buntu karena aktivis lembaga swadaya masyarakat tersebut tidak bisa masuk sampai ke ranah sekolah, terlebih lagi kasus tersebut sudah vonis dan kedua siswa terpidana tersebut dibebaskan pada 26 April 2015.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement